Tanpa Gen Kembar, Begini 5 Cara yang Bisa Tingkatkan Peluang Punya Anak Kembar
Memiliki anak kembar sering menjadi dambaan banyak pasangan, dan ada anggapan kuat bahwa faktor genetik adalah satu-satunya penentu. Memang benar, riwayat kembar dalam keluarga, terutama kembar fraternal (non-identik), sangat memengaruhi peluang ini. Namun, ada beberapa metode dan faktor lain yang dapat meningkatkan kemungkinan Anda untuk hamil kembar, bahkan jika tidak ada riwayat keturunan kembar di garis keluarga Anda. Pendekatan ini bervariasi, dari intervensi medis hingga pertimbangan faktor-faktor alami yang memengaruhi proses ovulasi dan pembuahan. Penting untuk diingat bahwa setiap metode memiliki pertimbangan risiko dan sebaiknya dibicarakan terlebih dahulu dengan dokter.
1. Konsumsi Obat Peningkat Kesuburan (Stimulasi Ovulasi)
Ini adalah metode medis paling umum dan efektif untuk meningkatkan peluang kehamilan kembar. Obat-obatan seperti Clomiphene Citrate (Clomid) atau Letrozole bekerja dengan merangsang ovarium untuk memproduksi dan melepaskan lebih dari satu sel telur dalam satu siklus ovulasi. Semakin banyak sel telur yang matang dan dilepaskan (proses yang disebut superovulasi), semakin besar kemungkinan dua atau lebih sel telur tersebut berhasil dibuahi, menghasilkan kembar fraternal. Namun, penggunaan obat ini harus di bawah pengawasan ketat dokter, karena dapat meningkatkan risiko kehamilan multipel tingkat tinggi (misalnya kembar tiga atau lebih) serta Ovarian Hyperstimulation Syndrome (OHSS).
2. Menjalani Program Fertilisasi In Vitro (IVF)
Prosedur IVF melibatkan pembuahan sel telur oleh sperma di luar tubuh, di laboratorium. Embrio yang terbentuk kemudian ditanamkan kembali ke dalam rahim ibu.
Untuk meningkatkan tingkat keberhasilan, seringkali lebih dari satu embrio (misalnya 2-3 embrio) ditransfer ke dalam rahim. Jika dua atau lebih embrio ini berhasil menempel dan berkembang, maka terjadilah kehamilan kembar. Jumlah embrio yang ditransfer akan didiskusikan secara mendalam oleh dokter berdasarkan usia dan riwayat kesuburan pasien.
Sama seperti obat kesuburan, IVF juga secara signifikan meningkatkan risiko kehamilan multipel dan komplikasi yang terkait, seperti persalinan prematur.
3. Mempertimbangkan Usia Ibu yang Lebih Tua
Meskipun terdengar paradoks, wanita yang hamil di usia yang lebih tua, terutama di atas 30-an hingga awal 40-an, secara alami memiliki peluang sedikit lebih tinggi untuk memiliki kembar fraternal.
Seiring bertambahnya usia, tubuh wanita mengalami fluktuasi hormon yang dapat menyebabkan ovarium melepaskan lebih dari satu sel telur selama satu siklus ovulasi. Ini adalah respons alami ovarium saat mendekati masa perimenopause, di mana tubuh "berusaha lebih keras" untuk melepaskan sel telur yang mungkin akan dibuahi. Namun, penting untuk dicatat bahwa kehamilan di usia lebih tua juga memiliki risiko tersendiri.
4. Memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) yang Lebih Tinggi
Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) yang sedikit lebih tinggi dengan peluang memiliki kembar fraternal yang sedikit meningkat.
Diduga, kadar lemak tubuh yang lebih tinggi dapat memengaruhi kadar estrogen, yang pada gilirannya dapat memicu ovarium untuk melepaskan lebih dari satu sel telur. Namun, perlu ditekankan bahwa ini berarti IMT yang sehat atau sedikit di atas batas normal, bukan obesitas. Sengaja menambah berat badan secara tidak sehat demi tujuan ini sangat tidak disarankan, karena obesitas justru membawa banyak risiko dan komplikasi serius dalam kehamilan.
5. Mengonsumsi Makanan Tertentu (Bersifat Anekdotal)
Ada beberapa klaim dan kepercayaan tradisional mengenai makanan yang dapat meningkatkan peluang kehamilan kembar, meskipun bukti ilmiah yang mendukung klaim ini masih sangat terbatas atau bersifat anekdotal.
- Ubi Liar (Yam): Beberapa budaya, seperti suku Yoruba di Nigeria (yang memiliki tingkat kelahiran kembar sangat tinggi), mengaitkan hal ini dengan konsumsi ubi liar. Diduga, ubi ini mengandung zat mirip estrogen (fitoestrogen) yang dapat merangsang ovulasi.
- Produk Susu: Beberapa teori mengemukakan bahwa hormon pertumbuhan yang mungkin ada pada produk susu dapat memengaruhi peluang kembar.
- Inti Nanas Mentah: Kepercayaan ini menyebutkan bahwa inti nanas mengandung bromelain yang dapat memengaruhi ovulasi.
Penting untuk diingat bahwa klaim ini tidak didukung oleh penelitian ilmiah yang kuat dan tidak boleh dijadikan satu-satunya dasar dalam upaya mendapatkan anak kembar. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum membuat perubahan signifikan pada pola makan Anda, terutama selama perencanaan kehamilan.
Memiliki anak kembar, baik melalui intervensi medis maupun karena faktor alami, membawa tantangan dan risiko yang lebih besar dalam kehamilan. Risiko pada ibu meliputi preeklamsia dan persalinan prematur, sementara risiko pada janin mencakup pertumbuhan terhambat dan komplikasi akibat kelahiran prematur. Oleh karena itu, sangat penting untuk berkonsultasi secara mendalam dengan dokter kandungan atau spesialis kesuburan sebelum mencoba metode apa pun untuk meningkatkan peluang kehamilan kembar.